Dunia Dalam Nyala Api

Kita menyaksikan dimulainya babak baru pemberontakan di seluruh dunia.

Sementara masing-masing pemberontakan yang akan kita bahas secara singkat di bawah ini sangat berbeda, ada beberapa aspek yang menyatukan mereka.

Pertama dan terutama, banyak dari pemberontakan ini adalah akibat langsung dari orang-orang yang dengan keras menolak penghematan/ pengetatan anggaran (austerity) dan dengan perluasan, dekade reformasi neoliberal dan program penyesuaian struktural (mereka sendiri hanya perpanjangan dari sistem kolonial masa lalu) yang juga telah menyebabkan prekursor ekonomi dan melumpuhkan kemiskinan.

Di Haiti dan Ekuador, putaran kerusuhan dan pemberontakan terbaru dimulai oleh kenaikan harga gas; di Sudan, harga barang naik tiga kali lipat, di Lebanon, akibat penerapan pajak baru; di Honduras terhadap pemotongan penghematan untuk sektor publik; dan di Chili, menentang kenaikan tarif.

Singkatnya, seperti di Amerika Serikat, di seluruh dunia sejak jatuhnya pasar keuangan pada 2008, kelas kapitalis telah membangun kembali kekayaannya melalui rezim penghematan/ pengetatan anggaran (austerity), peningkatan biaya, dan pemotongan upah.

Saat ini, kita sedang melihat batas kesabaran proletariat dengan model ekonomi seperti di atas

Kedua, faktor umum lain dari banyak pemberontakan ini adalah kemarahan yang meluas atas korupsi pemerintah, terutama dalam menghadapi meningkatnya kemiskinan.

Di Haiti ini adalah yang paling jelas menunjukan itu, di mana sejumlah besar bantuan dana yang seharusnya digunakan untuk korban gempa 2010 telah dikorupsi, sementara nepotisme pemerintah tersebar luas

Dii Honduras, orang-orang telah melancarkan kerusuhan terhadap Juan Orlando Hernández, yang menjadi presiden hasil kudeta yang didukung AS dan diduga telah mengambil uang dari kartel narkoba untuk kampanye politiknya.

Ketiga, putaran pemberontakan baru ini cenderung menargetkan infrastruktur dan sirkulasi komoditas, termasuk tenaga manusia itu sendiri. Jadi kita melihat demonstrasi besar-besaran di Haiti yang berbaris di lingkungan yang kaya dan menutup seluruh masyarakat.

Di Chili, orang-orang telah beralih dari menghindari tarif menjadi membakar gedung perusahaan energi besar dan seluruh mobil kereta bawah tanah, sementara di Hong Kong, orang-orang mulai membakar bank.

Austerity on Fire: A Global Guide To Where It’s Going Down